Film yang berdurasi 135 menit menceritakan bahwa dalam dunia politik, tidak ada lawan ataupun kawan, yang ada cuman kepentingan, yang paling penting adalah siapa yang paling bisa memberi keuntungan bagi kepentingan pihaknya. Film yang di sutradai oleh Steven Spielberg ini sangat jelas menggabarkan antara sisi yang ironis dan sisi yang humanis.
Di sisi lain, Bridge of Spies juga menampilkan tokoh yang kuat melalui James Donovan (Tom Hanks). Membawa pesan-pesan "everyone deserves a defense, every person matters", Donovan telah menjadi agen yang tetap harus menjalankan tugasnya, ia sama sekali tidak peduli kepada siapapun pihak yang ia bela termasuk mata-mata dari Rusia yang menjadikannya di benci oleh tempat kelahirannya Amerika yang menganggapnya telah berkhianat.
Alhasil mata-mata Rusia (Rudolf Abel) yang dibela Donovan dalam kasusnya ini cuman mendapat hukuman penjara yang membuat geram masyarakat Amerika, bahkan kecaman teror pun banyak berdatangan kepada Donovan.
Film ini di angkat dari kisah nyata ketika seorang pengacara asuransi berhasil melakukan negosiasi penting saat perang dingin berlangsung. Tujuan dari negosiasi tersebut adalah untuk menukar Rudolf Abel dengan pilot pesawat U-2 Amerika, Francis Gary Powers, yang di tangkap pihak Rusia.
Meski demikian film ini tidak terlepas dari kontroversi sama sekali. Steven Spielberg menggambarkan tokoh Donovan seolah menjadi pahlawan dalam misi diplomasi perdamaian itu, padahal ada sosok presiden Amerika John F. Kennedy di baliknya. Namun terlepas dari kontroversi itu film Bridge of Spies ini harus di beri tepuk tangan yang meriah.
Memang alur dari cerita film ini lambat (mungkin sang sutradara sengaja membuatnya lambat karena bergenre drama dan thriller) tapi setelah mencapai klimaksnya setiap babak terasa menguak misterinya perlahan-lahan . Awalnya menunggu namanya juga film drama based on true story movie lagi jadi ya...wajar lah.hhe sambil sedikit menerka-nerka dan berekspektasi pada cerita film yang disuguhkan.
Film ini mengangkat prespektif berbeda dari sejarah di zaman perang dingin, karena kebanyakan dalam film ini oleh sang sutradara lebih diangkat sisi humanisnya ketimbang intrik-intrik politiknya dan jangan lupa melihat adegan detik-detik menjelang barter, pokoknya itu memorable scene nya.
Well cukup sekian review yang saya kasih, selamat menonton ^_^
No comments:
Post a Comment
To my readers (especially those who comment regularly..), this blog wouldn’t be what it is today without you. Thank you so much for reading!