Film Korea ini diangkat langsung dari sebuah novel yang terinspirasi dari kisah nyata. Novel yang berjudul Dogani dalam bahasa korea sendiri atau dalam bahasa inggrinya artinya Silenced. sebenarnya sudah banyak di buat resensi ataupun review oleh para penonton pecinta K-Movie. Walaupun film ini mulai beredar pada tahun 2011 namun saya baru menontonnya di tahun ini dan sekarang baru ingin membuat ringkasan namun ingin mencoba dari sudut pandang yang berbeda.
Kisah Nyata
Film ini bercerita tentang kasus kekerasan dan pemerkosaan pada siswi yang terjadi di sekolah tuna rungu yang dilakukan oleh staf sekolah, guru dan kepala sekolahnya di Gwangju Inhwa School dari tahun 2000-2003. Bermula dari kedatangan seorang guru bernama Kang In Ho (Gong Yoo) ke kota mujin salah satu kota fiksi di dalam film tersebut. Kota yang dingin sekaligus berkabut. Kang in ho adalah seorang guru melukis yang datang ke sekolah yang bernama Ja Ae atas arahan dosen di kuliahnya. Sebuah sekolah khusus untuk anak-anak tuna rungu.
Dikisah nyatanya sendiri, tahun 2005 kasus itu terbongkar karena ada laporan dari guru baru yang mengajar di sekolah itu yang melaporkan ke kelompok HAM. Dari hasil investigasi ada 6 tersangka. Namun hanya 4 orang yang menerima hukuman. 2 orangnya lagi dibebaskan karena waktu terjadinya kejahatan dengan pelaporan telah melebihi batas yang sudah ditentukan. Sayangnya saat itu kasus ini tidak booming, jadi banyak yang tidak tahu akan kasus ini. Cuma para aktivis saja yang mengkritik mengenai lemahnya hukum pada pelaku kekerasan.
Setelah pelaku kejahatan di tangkap maka kongkalikong dan nepotiseme makin terasa di ruang pengadilan. Beberapa saksi atas tersangka rela berbohong atas kejadian sehari-hari di sekolah dan ada juga seorang dokter yang memberi keterangan palsu terhadap hasil pemeriksaan korban pelecehan seksual. Saat film Silenced tahun 2011 ini keluar, film ini menjadi box office di Korea Selatan dan menarik 4,7 juta penonton termasuk presiden Korea Selatan pada saat itu. Film ini tidak hanya box office dan meraih awareness dari jutaan penonton, tapi juga tercatat sejarah sebagai salah satu film fenomenal yang mampu merubah tatanan sosial Korea Selatan.
Banyak Alasan
Akhirnya masyarakat terpancing dan penasaran melakukan protes memohon agar kasus tersebut kembali dibuka dan di lakukan investivigasi ulang. Walaupun pada akhirnya para korban masih belum memperoleh keadilan. Alasannya klise, kurang cukupnya bukti-bukti dan saksi. 😠
PADAHAL di tengah kemajuan Negara Korea Selatan, ternyata permaslahan hukum masih menjadi hal yang masih sulit untuk di tuntaskan, orang-orang mungkin sangat ingat denga k-pop, drama korea namun kita masih sangat jarang mengetahui masalah penegakan hukum di Negara tersebut.
Dampak dari Film Silenced
Oktober 2011 lalu, dampak dari film ini di Korea Selatan membuat parlemen Korea Selatan mengeluarkan undang-undang untuk menghapuskan Statue of Limitations untuk kejahatan seksual terhadap anak-anak dibawah 13 tahun dan wanita disabilitas. Peraturan tersebut untuk memperberat hukuman para pelaku kejahatan terutama dengan korban anak-anak berkebutuhan khusus. 2 bulan setelah film ini dirilis, kota Gwangju resmi menutup sekolah tersebut pada bulan November 2011. Kasus tahun di 2005 kembali di investigasi dan beberapa guru yang terbukti bersalah, dihukum 12 tahun penjara atas tindakan kekerasan seksual yang dilakukannya. *Update kasus Gwangju Inhwa School
Film Yang Sukses
Film ber-budget rendah ini selain bisa membuka kembali fakta masa lalu yang kelam, juga memberi perubahan besar untuk keadilan pada korban-korban kasus tersebut dan orang-orang diluar sana yang mengalami hal serupa. The power of movie! Recomended!!😉
Alasan kita mengerahkan seluruh tenaga untuk keadilan mereka adalah bukan untuk mengubah dunia, namun untuk tidak membiarkan dunia mengubah kita. -Dogani-
*Oh iya cobain nonton juga : Way Back Home (2013), The Chaser (2008) Film korea yang based on true story jugadan ratingnya bagus. 🌟🌟🌟🌟