--> Daily Wingga | I like to find good things to share.

Tuesday, August 13, 2013

Kakek Penjual Pisang dan Nenek Penjual Toge

Kakek Penjual Pisang dan Nenek Penjual Toge


Biasanya di depan rumah, ada seorang bapak tua yang memikul dagangannya. Bapak itu berjalan tanpa alas kaki. Dagangannya hanyalah pisang kecil kecil. Ukurannya hanya seperti jari jari tangan manusia. Saya lupa jenis pisang apakah itu. Kondisi pisangnya juga jauh dari menarik. Nampaknya bapak tua itu tidak berpikir soal kemasan produk jualannya. Ia hanya berjualan saja tanpa adanya usaha yang aneh aneh.

Saya dan istri sering menyapa dan membeli dagangannya. Kadang bapak itu juga membawa buah duwet. Buah ini rasanya sepet. Tapi kalau dapat yang warnanya hitam legam dan gede banyak airnya, pasti rasanya manis. Kami berdua membeli dagangannya karena berniat membantu. Setelah kami beli, bapak itu biasanya akan mengucapkan terima kasih berkali kali.

Suatu waktu
saya juga pernah jalan bersama teman-teman ke pasar tradisional. Kami berencana mencari sayur untuk dimasak sop nantinya buat botram (sunda). Saya melihat ada seorang ibu atau tepatnya nenek tua yang berjualan kecambah. Di depannya ada dua bakul kecambang yang sangat banyak. Saya minta teman-teman untuk membeli kecambah di nenek itu saja. Karena saya kasihan melihat kondisinya. Tapi ternyata nenek itu berbuat curang. Kecambahnya dituker dengan kecambah yang lama dan tidak segar lagi. Saya dan teman-teman pun rela. Mungkin dengan ini dia bisa bertahan berjualan. Karena dia tidak mungkin bisa bersaing dengan kecambang di mall atau supermarket besar.
Demikian pula untuk barang yang lain. Misalnya bensin. Seringkali kita beli bensin di pom bensin besar tanpa ada bahasa sosial. Tidak disapa, tidak ada terima kasih dan biasa saja. Bensin terisi, uang dibayar, selesai. Tapi kalau kita beli di kaki lima, mungkin kita akan dapat kata terima kasih berkali kali.

Kita bisa mengambil sisi positif dari cerita bapak penjual pisang. Meski kakinya tidak sempurna, tapi ia tidak lelah berusaha. Nenek penjual kecambah itu pun tidak kenal lelah berjualan meski sedikit dengan cara curang. Tapi mereka semangat berusaha di antara syukur dan sabar yang mereka miliki. Mereka tidak memilih mengemis di jalan. Atau mengamen di rumah rumah warga. Tapi mereka semangat jualan. Maka munculkan rasa empati kita untuk orang orang seperti mereka. Semoga harta kita semakin berkah di JalanNya.

Wednesday, November 21, 2012

no image

The end is the beginning is the end



Day 1: In a Parallel Universe

Hey,
So, this is the end of it. The part where I’m supposed to collect the things you left at my place and vice versa. But I know us too well, we don’t do those kinds of things. We just leave those things untouched, collecting dust. Years later they will look like the index page of our good and bad times.
Unlike Min Green , I don’t know why we broke up and I don’t have anything to put in the box, The only boxes I have are those tiny ones I drew on my sketch books. Each box for each sadness. They aren’t that handy, you can’t put tears inside them, but somehow the wires inside me were so abused, I no longer shed tears when my heart gets broken, pretty hardcore, huh?
Well, the matters of the heart is something I can’t quite figure out yet, maybe I’m a bit slow, but what I’ve learnt so far is that romance does me good. I hope you don’t experience the same thing.
This would be the first unsent letter to you. Expect more.
- Me >>>

Tuesday, June 26, 2012

no image

Kisah Nyata: Pacaran Jarak Jauh Itu 'Nano-Nano'



Pacaran jarak jauh, atau yang lebih beken disebut Long Distance Relationship (LDR), seringkali dijudge sebagai hubungan yang tidak serius dan lebih baik jangan dijalani karena banyak makan hatinya. Coba, siapa yang setuju dengan pernyataan tersebut?
Setelah bertanya pada para sahabat Vemale, tak sepenuhnya setuju. Karena telah banyak pula yang membuktikan bahwa LDR tidak seburuk itu. Komitmen. Komunikasi. Kejujuran. Kesetiaan. Tentu semuanya harus menjadi paket yang lengkap agar hubungan tetap awet dan dapat berjalan lancar. Toh sebenarnya tidak jaminan juga bila sering bertemu hubungan langsung lancar dan tanpa kendala. Well, semua kembali pada personal yang menjalaninya.
Setidaknya, sebagian orang ini berbagi, bahwa LDR bukan masalah bagi mereka. Itu hanya perkara jarak saja. Dan jarak tidak mengalahkan kekuatan cinta!

Ada manis, asem, asin - Icha

Kami LDR sudah 3 tahun, ada manis, asem, asin, pahit hahaha. Manisnya membuat kami jarang bertengkar, dan sekalipun harus bertengkar kami tidak langsung berhadapan melihat wajah satu sama lain. Pahitnya,

Thursday, June 7, 2012

Logo Baru Twitter

Logo Baru Twitter


 Taking flight: #Twitterbird
Wednesday, June 06, 2012

Over the past six years, the world has become familiar with a little blue bird. The bird is everywhere, constantly associated with Twitter the service, and Twitter the company.

Starting today you’ll begin to notice a simplified Twitter bird. From now on, this bird will be the universally recognizable symbol of Twitter. (Twitter is the bird, the bird is Twitter.) There’s no longer a need for text, bubbled typefaces, or a lowercase “t” to represent Twitter.

Our new bird grows out of love for ornithology, design within creative constraints, and simple geometry. This bird is crafted purely from three sets of overlapping circles — similar to how your networks, interests and ideas connect and intersect with peers and friends. Whether soaring high above the earth to take in a broad view,

Tuesday, June 5, 2012

no image

Loss Journey
malam memusim kembali ketika
kita rindukan perjalanan kecil
menempuh ragu yang jauh

bus terus melaju sedangkan angin
mematah gerimis dari dahan hujan
yang suaranya mencerna keheningan

jendela bagai saja bingkai kristal
untuk mengekalkan beribu kenangan
agar tidak rusak dan terlupakan

indah purnama yang hinggap di langit
yang engkau kira pernah jadi kepompong
dan diam menunggu sampai bersayapkan

bintang-bintang. Musim masih panjang